Sunday, May 11, 2008

APRESIASI SEBAGAI TINDAK LANJUT DARI SEBUAH KARYA

Sebuah hasil karya seni tentunya tidak didiamkan begiti saja. Sebuah lukisan tentunya tidak berakhir dengan sebatas dipajang atau ditempel di ruangan, sebuah karya musik tentu tidak berakhir sebatas diperdengarkan, sebuah karya tari dan teater tidak hanya sebatas untuk dipentaskan. Kita harus ingat bahwa ada masyarakat penikmat seni. Dan bisa disebutkan bahwa semua manusia adalah masyarakat penikmat seni. Merekalah yang akan menindaklanjuti hasil karya dari para pelaku seni/ kreator. Masyarakat penikmat seni terbagi ke dalam dua golongan, yakni masyarakat penikmat pasif dan masyarakat penikmat aktif. Masyarakat penikmat aktiflah yang akan menggauli sebuah karya secara sungguh-sungguh sehingga lahir sebuah kepekaan dan pikiran kritis terhadap karya tersebut (proses apresiasi) yang akan menilai sebuah karya dengan pendekatan-pendekatan penilaian. Sedangkan masyarakat penikmat pasif hanya sebatas menyukai karya secara subjektif, sehingga lahir sebuah kesimpulan baik atau buruk.

PENILAIAN-PENILAIAN DALAM SEBUAH APRESIASI

Banyak teori dan pendekatan dalam meninjau sebuah karya seni. Namun dakam pemaparan ini hanya dikemukakan secar umum tentang bagaimana mengapresiasi karya seni, khususnya karya seni rupa.
Ada beberapa pendekatan dalam mengapresiasi karya seni, antara lain:
  1. Pendekatan deskriptif, yaitu mengamati dan memaparkan karya seni secara apa adanya, seperti objek gambarpenggunaan warna, komposisi, tema karya, judul karya, dan berbagai hal yang ditampilkan pada karya tersebut.
  2. Pendekatan analitis, yaitu mengamati objek seni berdasar kaidah-kaidah estetika yang baku, seperti aspek tema, teknik pengerjaan, asas kesenirupaan, dan makna yang terkandung di dalamnya.
  3. Pendekatan interpretatif, yaitu menginterpretasi karya seni berdasar sudut pandang pengamat, baik dari segi kesamaan pengalaman, kesamaan sudut pandang, unsur keindahan, atau pengetahuan pengamat.
  4. Pendekatan penilaian, yaitu proses memberi pengukuran, baik secara objektif maupun penilaian secara subjektif. Penilaian secara objektif didasarkan kepada pertimbangan teknis pengerjaan, sedangkan penilaian subjektif berdasar pada pertimbangan apresiatif pengamat, sehingga diperoleh kesimpulan karya itu baik atau buruk.
  5. Pendekatan interdisiplin, yaitu suatu karya seni dilihat dari berbagai disiplin keilmuan, seperti ilmu antropologi, psikologi, kebudayaan, agama, filsafat, ekonomi, kebahasaan, dan lain-lain.
tedi iskandar
imajiku@gmail.com

1 comment:

gacanti swastika said...

mas tedi, makasih ya blog nya sudah memberikan pengetahuan dan artikelnya membantu tugas akhir saya (perancangan art center dengan pendekatan metafora) kalau bisa saya minta email u/ tanya2. terimakasih.